Camping di Pantai Jungwok Berasa Pantai Milik Pribadi

Pantai Jungwok  berada ditimur Pantai Wediombo (40km tenggara kota Wonosari), akses jalan menuju pantai Jungwok lumayan berat, yaitu harus menuju pantai Wediombo dahulu, Pantai Wediombo terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Untuk menuju pantai ini aksesnya cukup mudah anda bisa melewati Jogja-Wonosari-Semanu-Wediombo atau bisa melalui jalur dari Jogja menuju ke Wonosari menuju daerah Tepus. Nanti di pertigaan tepus kita ambil arah selatan (ada papan petunjuk jalan). Sesampainya di Pantai Wediombo harus menitipkan kendaraan seharga Rp 4.000,- untuk 1 malam dan Retribusi area wisata sebesar Rp 5.000,- per orang.

Tangga 27 September 2012, saya dan 7 teman saya berencana camping dipantai jungwok, kami tiba dipantai Wediombo Pukul 5 sore sehingga kami masih sempat melihat sunset, sunset di pantai ini sangat indah, karena terlihat jelas matahari tenggelam ditelan laut pantai selatan. Setelah puas melihat sunset perjalanan kami lanjutkan kearah timur dengan berjalan kaki, karena hari sudah mulai petang maka kami mempercepat langkah kami. Perjalanan yang cukup jauh, karena melewati pantai Wediombo, setelah itu akan melewati hamparan sawah penduduk setempat dengan beberapa kandang ternak sapinya, setelah itu jalan mulai menanjak, ya untuk mencapai pantai jungwok kami harus berjalan melewati satu bukit, karena pantai Jungwok berada dibalik bukit pantai Wediombo. Perjalanan kami dari pantai Wediombo mencapai pantai Jungwok kurang lebih 1jam.

Kami berencana Berkemah di Pantai Jungwok, karena pantai ini masih alami dan namanya belum sebesar pantai-pantai lain didaerah gunung kidul membuat pantai ini masih sangat alami, tidak ada pedagang, tidak ada toilet, tidak ada jalan yang bisa dilalui kendaraan, bahkan tidak ada rumah penduduk disekitar pantai, sehingga suasana camping benar-benar terasa, dan pada malam itu kami seperti pemilik pantai Jungwok. Saya berharap Pantai ini tetap seperti ini dengan kebersihan dan ekosistemnya yang masih alami dan belum dieksploitasi. Setelah sampai di Pantai Jungwok kami bergegas mendirikan tenda, kami membawa 2 tenda domeuntuk 8 orang, kami tidak membawa peralatan memasak karena kami hanya berencana menginap 1 malam sehingga kami hanya membawa roti dan beberapa makanan ringan dan air minum untuk keperluan minum dan buang air. Setelah selesai mendirikan tenda, kami beristirahat sejenak sambil menikmati gelapnya pantai Jungwok, penerangan yang kami gunakan hanya 2 buah senter kecil. Beruntung langit pada malam itu penuh bintang sehingga kami ada kegiatan menghitung bintang dan menunggu bintang jatuh. Setelah bosan dengan memandangi bintang dan lampu senter yang semakin lama semakin meredup akhirnya kami mencoba membuat api unggun, beberapa dari kami mencari ranting dan daun kering  disekitar pantai dan sebagian lagi membuat tempat untuk api unggun. kami bernyanyi dan bermain kartu, satu persatu anggota kami tumbang dikalahkan oleh rasa kantuk, dan akhirnya semua tertidur disekitar api unggun, dan tenda yang kami dirikan dengan susah payah menjadi percuma karena semua tertidur diluar.

Ciri dari pantai ini adalah terdapat tebing yang cukup tinggi disebelah timur dan bukit disebelah barat, pada tebing disebelah timur biasanya digunakan untuk mendirikan tenda seperti yang kami lakukan karena akan teduh pada siang hari, dan bentuk pantai yang cekung dengan pemandangan bukit yang indah. dan terdapat karang besar ditengah laut. Pasir putih, air jernih, dan suasana asri dan bersih dari sampah benar-benar kombinasi yang sempurna. Karena tidak bisa melihat sunrise dari Pantai ini akhirnya saya putuskan untuk berjalan-jalan disekitar pantai, disekitar pantai sudah ada beberapa penduduk setempat yang sedang menangkap udang dan memancing ikan, karena populasi udang dan ikan dipantai ini cukup banyak dan sebagian mata pencaharian penduduk pesisir pantai Jungwok adalah menangkap udang dan memancing ikan. Saya sempatkan untuk menyapa bapak-bapak yang sedang menangkap ikan dengan jala, hasil tangkapan pada hari itu kurang memuaskan, hanya ikan-ikan kecil yang terperangkap jala. Jalan pagi saya lanjutkan kearah barat, dibibir pantai terdapat lubang yang lumayan dalam, sehingga menyerupai kolam dibibir pantai, seperti bak mandi yang langsung terhubung dengan pantai.

Dipantai ini Ekostistemnya masih sangat terjaga, banyak tumbuhan khlas tepi pantai dan kelomang disini, cukup mudah menemukan kelomang atau biasa disebut pong-pongan ada dimana-mana dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar. Disini banyak ikan-ikan kecil yang terjepit dibebatuan karena dihempas ombak sangat mudah ditangkap membuat pantai ini berbeda dengan pantai-pantai didaerah gunung kidul yang sudah terekspose dan selalu dikunjungi wisatawan hampir setiap harinya. Pantai yang masih sangat alami, pada pagi harinya pun yang kami lihat hanya penduduk setempat yang menangkap udang dan ikan, kami tidak melihat wisatawan yang datang untuk berkunjung, mungkin hanya beberapa orang  melakukan camping dipantai Jungwok pada akhir pekan atau musim liburan. Karena banyak pantai didaerah Gunung Kidul yang sudah tidak cocok untuk camping karena sudah terlalu ramai dan kondisi pantainya sendiri sudah tidak alami.